Langsung ke konten utama

Unggulan

MARKETING SEJATI ITU TIDAK MENJUAL “PRODUK” TAPI MENJUAL “KEPITING” ( CRAB )

      Sengaja kali ini saya makan siang di salah satu kedai yang agak sepi di kawasan pinggir kota banyuwangi, tidak banyak memang pengunjungnya, tapi di meja sebelah ada beberapa anak muda lagi asik ngobrol serius meski sesekali di iringi tawa canda penuh optimisme, sepertinya mereka lagi membahas tentang bisnis yang sedang mereka jalani, terdengar mereka bicara soal produk, saluran distribusi, sistem aplikasi termasuk juga kiat kiat bagaimana cara menjual   yang paling efektif.   Nah bicara soal cara menjual , tiba tiba saya teringat akan salah satu tulisan sang begawan marketing , Hermawan Kertaja dengan judul   “ cintai pelanggan dan hormati pesaing “ , saya mencoba mengingat kembali isi dari tulisan itu, dan saya kok pada akhirnya merasa bahwa marketing itu ternyata “tidak” melulu menjual produk semata , lantas apa yang di jual kalau bukan produk ? jawabnya adalah “kepiting” atau CRAB . Kok CRAB ? he he iya CRAB itu adalah kependekan dari Communication, Respect, Atti

FINANCIAL ATTITUDE dengan TOUCH SCREEN YANG MENYENTUH HATI

 

 

Oleh : A.SAStriono

 

Udara pelabuhan Gresik sudah mulai memancarkan panasnya…sementara Bahari Express, kapal yang mengangkut kami menuju Baweanpun belum ada tanda – tanda bergerak entah apa yang masih ditunggu, ditengah kegerahan dan kegaduhan penumpang, tiba – tiba perhatian saya tertuju pada lembaran koran yang sudah mulai lusuh tercampak ditendang kaki kaki yang berhilir mudik., saya ambil ceceran koran itu, dan mulai mencoba membacanya untuk sekedar mengalihkan kegalauan dan kebosanan yang mulai merasuk….

Dari beberapa artikel di koran itu, ada satu ulasan yang menurut saya sangat menarik perhatian yaitu bertajuk “Kreativitas dan Inovasi” oleh Rheinald Kasali ( pasti tau khan? ). Dalam tulisan itu Rheinald Kasali mengutip pernyataan menteri BUMN kita,Dahlan Iskan  ( dimana dalam tulisan itu diterangkan bahwa beliau bertindak sebagai keynot speaker pada acara salah satu Bank ternama tanah air ) yang menyatakan sebagai berikut : “ apabila disodori dua orang calon direktur keuangan yang secara kualitas dua duanya adalah financial expert maka untuk menentukan siapa yang dipilih adalah siapa diantara keduanya yang mempunyai financial attitude” , lho ? ya…beliau berpendapat bahwa orang yang mempunyai financial attidude memiliki nilai plus dibandingkan dengan financial expert , financial attidude tidak semata – mata melihat result kinerja keuangan sebagai tujuan akhir, namun lebih mampu mendorong terciptanya sebuah inovasi dan merangsang munculnya ide – ide baru yang lebih kreatif dalam rangka mencapai kinerjanya, tak peduli apakah ide / kreativitas itu sifatnya  komplek dan rumit sampai yang sederhana sekalipun, kenyataannya terbukti bahwa saat ini ada beberapa BUMN ( menurut beliau ) yang berjalan dengan financial attitude yang kuat mampu berlari sangat kencang.   

 

Memang dalam tulisan diatas tidak dijelaskan secara rinci apa dan bagaimanakah financial attitude dimaksud…namun yang jelas financial attitude merupakan suatu sikap positif yang patut kita coba pahami dan kembangkan untuk terus berproses mencari berbagai ide kreatif dan inovatif khususnya untuk semua hal yang berhubungan dengan aktifitas pelayanan perbankan guna menciptakan/memberikan kepuasan, kenyamanan pelayanan kepada customer/pelanggan/nasabah yang pada akhirnya sangat diharapkan berpengaruh pada result kinerja.

 

Berbicara soal financial attitude membuat saya teringat dengan sebuah artikel lain yang pernah saya baca dengan judul “Touch Screen yang menyentuh hati” ( Hermawan Kertajaya ), diilustrasikan bahwa seorang Steve Jobs, adalah sosok yang  memperkenalkan Touch Screen pertama kali dalam produk Apple IPhonenya, disaat orang masih menggunakan mouse, ataupun scroller. Yang dilakukan steve jobs adalah sebuah inovasi besar sebagai upaya membentuk kualitas hubungan antara brand yang humanis dengan customernya dimana pada akhirnya ide ini menentukan result kinerja luar biasa pada saat itu, Kejelian steve jobs adalah kepekaannya dalam menangkap peluang / sesuatu yang tidak pernah dibahas orang,

 

Meski artikel diatas ( financial attitude dan touch screen ) ditulis oleh orang dan di waktu yang berbeda namun ada benang merah yang bisa kita garis tebal diantara keduanya, bahwa untuk mencapai suatu hasil, memang kita tidak hanya expert semata, namun lebih dibutuhkan lagi sentuhan – sentuhan kreatif guna melengkapinya, dan apa yang dilakukan oleh steve jobs adalah contoh nyata kalau dia mempunyai financial attitude yang kuat.

 

Meski nampak sederhana tapi ulasan soal financial attitude dan touch screen diatas bisa kita jadikan sebagai bahan renungan sebagai upaya untuk membangun potensi diri, Kita memang bukanlah Rheinald Kasali, bukan juga Dahlan Iskan, juga bukan Hermawan Kertajaya, apalagi Steve Jobs, namun ilustrasi tersebut seakan menyadarkan kita bahwa mestinya kitapun bisa memiliki sisi financial attitude dan touch screen atau paling tidak mulai belajar untuk meng upgrade diri untuk menjadi individu yang mempunyai financial attitude , bukankah kita bebas berkreasi ? bukankan kita mempunyai ruang yang luas untuk mencoba hal – hal baru ? meski dalam bentuk yang sederhana ( bahkan mungkin sangat sangat dan sangat sederhana ) ide itu bisa kita ciptakan dilingkungan kerja kita masing – masing.

 

Kita harus yakin dan berharap bahwa dengan financial attitude yang kuat disertai dengan touch screen yang humanis ( sekali lagi tidak peduli sesederhana apa bentuknya ),  suatu saat nanti mampu memberikan kontribusi positif buat perkembangan Bank Jatim tercinta ini, andai 1 cabang mempunyai satu ide kreatif di setiap tahunnya, maka minimal kita akan mempunyai 40 ide kreatif, bagaimana kalau setiap semester,cawu ? bahkan bagaimana kalau setiap kantor jaringan, atau bahkan setiap karyawan kita telah terjangkit virus mental financial attitude yang kuat, bisa dibayangkan betapa dahsyatnya Bank Jatim nantinya.

Selamat mencoba…! Salam sukses.    

 



 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer