Musik merupakan simfoni kehidupan, menjadi bagian seni yang mewarnai
kehidupan sehari-hari manusia di muka bumi. Tanpa musik dunia sepi,
hampa dan monoton karena musik mampu mencairkan suasana, merelaksasi
hati serta menstimulasi pikiran manusia sebagai pemeran cerita
kehidupan. Musik tak sekedar memberikan efek hiburan, tetapi mampu
memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan spirit hidup untuk
memberdayakan dan memaknai hidup. Mendengarkan musik, menghayati dan
menikmatinya merupakan aktivitas yang menyenangkan dan bisa membuat kita
nyaman. Efek inilah yang secara medis dan psikologis menimbulkan reaksi
positif pada kondisi fisik dan psikis manusia, termasuk saya dan kita.
Lalu apakah
manfaat musik yang sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari?
Musik mengalami masa keemasan dalam sejarah peradaban Islam. Dari
berbagai literatur yang saya baca, tokoh-tokoh seperti Al – Kindi dan Al
– Farabi merupakan ilmuwan yang mengembangkan musik sebagai terapi.
Pada abad ke- 9, Al – Kindi sudah mencoba menerapkan pengobatan dengan
musik kepada seorang anak yang lumpuh total. Selanjutnya, pemanfaatan
musik sebagai terapi berkembang pesat di era kejayaan Turki Usmani.
Pengembangan terapi musik ini terus berlanjut hingga menyebar ke seluruh
dunia, termasuk Indonesia. Efek musik begitu signifikan dalam upaya
menyembuhkan, menyehatkan dan mencerdaskan pribadi manusia. Oleh karena
itu, manfaat musik dalam kehidupan begitu simultan dengan aspek
kesehatan fisik, psikologis dan kecerdasan manusia, terutama yang
dikembangkan melalui terapi musik.
Ada beberapa manfaat musik berkaiatan dengan keseharian kita dan penggunaannya sebagai terapi.
Pertama, musik bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kekebalan
tubuh kita karena musik ternyata bersifat terapeutik dan bersifat
menyembuhkan. Menurut
Campbel, musik mampu menghasilkan
stimulan yang bersifat ritmis. Stimualan ini kemudian ditangkap oleh
pendengaran kita dan diolah di dalam sistem saraf tubuh serta kelenjar
otak yang mereorganisasikan interpretasi bunyi ke dalam ritme internal
pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia
sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Metabolisme yang lebih
baik akan mengakibatkan tubuh mampu membangun sistem kekebalan yang
lebih baik. Dengan sistem kekebalaan yang lebih baik, tubuh menjadi
lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit.
Kedua, musik dapat meningkatkan intelegensi karena
rangsangan ritmis mampu meningkatkan fungsi kerja otak kita. Ritme
internal yang dihasilkan musik membuat saraf-saraf otak bekerja, rasa
nyaman dan tenang yang distimulasi musik membuat fungsi kerja otak
bekerja optimal. Bila hal ini sering dilakukan, fungsi kerja otak kita
akan semakin prima, sehingga kemampuan berpikir kita lebih jernih dan
tajam, serta bisa mencegah kepikunan (alzheimer). Perlu kita ketahui
bahwa bagian kanan otak kita berkaitan dengan kecerdasan dan
perkembangan artistik dan kreatif, bahasa, musik, imajinasi, warna,
pengenalan diri, sosialisasi dan pengembangan kepribadian. Karena itu,
rangsangan ritmis dari musik yang diperdengarkan juga dapat
meningkatkan kemampuan berbahasa, meningkatkan kreativitas, serta meningkatkan konsentrasi dan daya ingat kita.
Ketiga, musik bisa menimbulkan reaksi psikologis yang dapat
mengubah suasana hati dan kondisi emosi, sehingga musik bermanfaat
sebagai relaksasi yang dapat menghilangkan stress, mengatasi kecemasan,
memperbaiki mood dan menumbuhkan kesadaran spiritual. Sebagai sebuah
bentuk seni, musik tak hanya menciptakan harmoni nada yang enak
didengar, tetapi juga memberikan kesan indah yang mampu menggugah dan
mengantarkan manusia pada kesadaran yang dalam dan penuh, menelusuri
lorong-lorong hampa dalam ketidakberdayaan harapan. Kesadaran akan
fitrah kemanusiaan yang tak bisa lepas dari masalah, kesadaran akan
keberadaan kekuatan Yang Maha Sempurna, sehingga timbul kepasrahan untuk
berserah kepada-Nya. Penyerahan diri inilah yang bisa mengurangi bahkan
menghilangkan beban pikiran dan perasaan yang menekan. Rangsangan
ritmis yang dihasilkan musik mampu membuat pikiran rileks, serta
menimbulkan perasaan-perasaan positif , tenang, nyaman dan optimis
bahkan bahagia.
Keempat, musik bermanfaat sebagai alat dan media komunikasi
antarmanusia karena musik merupakan bahasa universal yang mampu
memadukan perbedaan, menciptakan perdamaian dan solidaritas kemanusiaan.
Sejarah sering kali mencatatkan peran dan manfaat musik sebagai sarana
pergaulan dan media komunikasi yang bisa dipahami semua orang, sekalipun
kita tidak memahami bahasa tiap-tiap bangsa. Dalam kehidupan nyata
sehari-hari pun, musik sering kali menjadi alat komunikasi dengan orang
yang kita cintai, mewakili perasaan hati, ungkapan kerinduan bahkan
kemarahan.
Berkaitan dengan manfaat musik tersebut, jenis-jenis musik juga
sangat mempengaruhi manfaat yang dirasakan setiap orang, khususnya bagi
yang menjalani terapi musik. Bagi saya, mendengarkan atau bermain musik
sendiri, sebenarnya bisa menjadi terapi, terutama ketika saya mengalami
kejenuhan, bosan,
bad mood alias bete. Musik bisa memunculkan
kembali semangat dan motivasi untuk melakukan sesuatu yang berguna.
Dengan musik, kita tidak saja mampu menghayati dan meresapi alunan
nadanya, tetapi juga mampu memahami diri dan orang lain di sekitar kita,
serta menghayati esensi hidup yang sebenarnya.
Komentar
Posting Komentar