Langsung ke konten utama

Unggulan

MARKETING SEJATI ITU TIDAK MENJUAL “PRODUK” TAPI MENJUAL “KEPITING” ( CRAB )

      Sengaja kali ini saya makan siang di salah satu kedai yang agak sepi di kawasan pinggir kota banyuwangi, tidak banyak memang pengunjungnya, tapi di meja sebelah ada beberapa anak muda lagi asik ngobrol serius meski sesekali di iringi tawa canda penuh optimisme, sepertinya mereka lagi membahas tentang bisnis yang sedang mereka jalani, terdengar mereka bicara soal produk, saluran distribusi, sistem aplikasi termasuk juga kiat kiat bagaimana cara menjual   yang paling efektif.   Nah bicara soal cara menjual , tiba tiba saya teringat akan salah satu tulisan sang begawan marketing , Hermawan Kertaja dengan judul   “ cintai pelanggan dan hormati pesaing “ , saya mencoba mengingat kembali isi dari tulisan itu, dan saya kok pada akhirnya merasa bahwa marketing itu ternyata “tidak” melulu menjual produk semata , lantas apa yang di jual kalau bukan produk ? jawabnya adalah “kepiting” atau CRAB . Kok CRAB ? he he iya CRAB itu adalah kependekan dari Communication, Respect, Atti

The Power off Dreams & Prayers ( S P E E D )

                                                     

Agus SAStriono

“The Power off

dreams & prayers”

( SPEED )

“Bermimpilah setinggi langit...dan andaikan kamu jatuh...itu artinya TIDURMU kurang ke tengah” ..He he itu plesetan dari cak Lontong, sedangkan Bung Karno menyatakan, kalau toh kamu jatuh “jatuhmu di antara ribuan bintang “.

Sahabat semua, bisa jadi saya adalah satu diantara ribuan, jutaan, atau bahkan milyaran orang yang percaya akan adanya kekuatan sebuah mimpi, karena saya yakin dengan mimpi hidupmu akan menjadi lebih berarti.

Jangan pernah takut untuk bermimpi,  tapi tidak hanya sekedar bermimpi, dorong terus niatmu sampai pada titik batas upayamu, karena.... “ Mimpimu adalah Doamu”.



About “
SAS”

SAS....Inilah call name dan biasa saya dipanggil, meski nama lengkap saya dimulai dengan nama Agus SAStriono , he he he saya sendiri tidak begitu paham awalnya, mungkin karena sangking banyaknya nama Agus sehingga untuk lebih memudahkan dan tidak salah panggil nama orang sesama Agus, maka dipakailah nama belakang saya SAS sampai sekarang.

Sahabat, saya lahir di pusat kota Surabaya tepatnya di sebuah kampung “merah” yaitu WONOKROMO, sebuah kampung yang bagi sebagian besar masyarakat Surabaya agak merinding bila mendegarnya, selain ( mungkin ) kumuh, semua maklum bahwa ( kadang ) Wonokromo lebih di kenal dengan aktifitas negatifnya, namun perlu sahabat ketahui apapun penilaian orang tentang wonokromo, saya bangga telah lahir tumbuh dan besar di kawasan ini.

Saya adalah anak terakhir dari 6 bersaudara, dari serorang Bapak “Super Dad” dengan status PNS di salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Surabaya dengan pangkat terkahir  1-D., namun ini sudah sangat membuat saya sangat  BANGGA atas beliau, karena Bapak saya adalah seorang karyawan dengan Predikat “KARYAWAN TELADAN”. Dan yang tidak kalah hebatnya adalah sosok ibuk saya, beliau bukan seorang wanita karir dengan gelar sarjana, juga bukan perempuan dengan tingkat pendidikan formal, namun hati, fikiran dan kemampuan serta semangat kegigihan beliau bisa jadi setingkat seorang doktor.

 

Bapak Suwari ( Alm.)

             

 

 

Ibu Rimpen

         

Sahabat...mungkin terlalu berlebihan bahkan lebai  bila saya mengatakan kalau saat ini saya sudah sukses, namun apapun itu, bagi saya ( untuk ukuran arek pinggir kali wonokromo )  apapun capaian saya sampai dengan saat ini,  sungguh merupakan hal yang sangat luar biasa, dan benar benar patut saya syukuri.  

Saya jadi teringat akan satu hal, yang setelah saya renungkan, bisa jadi ini adalah titik nol saya dalam menjalani hidup ini. Apa itu ? suatu waktu saya duduk di sebelah ( Alm.) Bapak saya dan mendengarkan beliau bicara.....” le...mbesok nek bapak wis pensiun...bapak ibuk ambek awakmu balek nang malang...trus awakmu kuliah nang Brawijaya dadi insinyur pertanian yo “ ( nak...nanti kalau bapak sudah pensiun...bapak ibu dan kamu kita kembali ke Malang lalu kamu kuliah di Brawijaya dan jadi insinyur pertanian ).

Saat itu ( seingat saya ) masih kelas 5 SD, jujur tidak begitu paham tentang obrolan bapak, saya belum ngeh apa itu BRAWIJAYA, apa juga itu INSINYUR PERTANIAN, yang saya tau waktu itu adalah bapak begitu serius menyampaikannya. Saya baru sedikit paham saat saya mulai masuk SMP, ternyata intinya Bapak berharap atau berkeinginan atau bahkan bermimpi saya kelak bisa Kuliah di Universitas Brawijaya dan menjadi Ir.Pertanian. ( Bapak memilih Brawijaya karena asal bapak dari Malang ), lalu kenapa saya bilang itu mimpi ? ...ya karena kalau melihat kondisi keluarga kami saat itu ( sungguh ) untuk menjadi seorang Ir.Pertanian  bisa jadi benar benar hanya sebuah MIMPI, bagaimana tidak mimpi lha wong saat saya baru mulai masuk SMP, Bapak sebagai tulang punggung tunggal perekonomian keluarga sudah meninggalkan kami berpulang ke Rahmatullah,  selanjutnya dengan dengan berbekal uang pensiunan PNS berpangkat 1-D, kami melanjutkan hidup ini, sehingga mimpi tentang Brawijaya dan Ir.Pertanian seakan ikut terkubur sebatas angan dan obrolan. 

Namun...sahabat semua...dengan kegigihan seorang ibuk dan doa yang ( saya yakin ) tidak pernah berhenti beliau panjatkan, pelan pelan namun pasti saya mulai mencoba menghidupkan lagi mimpi bapak waktu itu, yaitu menjadi mahasiswa dan sarjana, ( o iya sbg info dari 5 orang kakak saya belum ada 1 pun yang mengenyam pendidikan kuliah lebih lebih sarjana ).

Singkat cerita awal perjuangan meraih mimpi saya adalah, dengan diterimanya saya di salah satu Sekolah Menengah Negeri, yang ada di Surabaya, namun bukan di SMAN tapi justru diterima di sekolah Kejuruan Terfavourit di Surabaya yaitu SMEA Negeri 1 Surabaya, ini artinya dengan masuknya saya ke sekolah kejuruan maka hampir pasti saya tidak bisa mewujudkan mimpi Alm.Bapak untuk menjadi seorang Ir.Pertanian, namun sungguhpun demikian, mimpi saya untuk bisa melanjutkan kuliah dan menjadi sarjana tidak pernah saya padamkan bahkan semakin tertanam dan terpacu, lebih lebih saya juga ingin memecahkan record sebagai anak pertama dalam keluarga yang menjadi sarjana, ( woww ).

Seiring dengan niat saya untuk mulai membangun mimpi, ternyata di saat yang bersamaan saya mulai merasakan betapa beratnya langkah mewujudkan mimpi itu , apa yang membuat berat? Ya tentunya adalah biaya sekolah. Namun alhamdulillah, bahwa selama saya di SMEA N 1 Surabaya saya mendapatkan BEA SISWA Supersemar, selama 3 tahun beruntut.

Setelah lulus SMEA, Allah kembali lagi memberikan berkah lain kepada saya yaitu dengan lolosnya saya di jalur UMPTN sehingga resmi saya menjadi seorang mahasiswa, namun lagi lagi saya tidak bisa mewujudkan mimpi almarhum untuk kuliah di BRAWIJAYA , tapi saya justru masuk di IKIP Negeri Surabaya. He he sehingga sudah pasti saya tidak akan menjadi seorang Ir.Pertanian , Memang sangat bertolak belakang antara mimpi menjadi Ir.Pertanian dengan kemungkinan saya menjadi seorang Guru, namun saat itu saya tidak begitu mempermasalahkan, yang saya fikirkan justru perasaan betapa bahagiannya saya saat itu , karena sudah meraih salah satu mimpi besar saya untuk menjadi seorang calon sarjana. O iya... di IKIP Negeri Surabaya ini, saya kembali bersyukur karena mendapatkan BEA SISWA, tapi bukan dari yayasan SUPERSEMAR seperti saat di SMEA, tapi bea siswa Program Peningkatan Prestasi Akademik dari Dirjen Dikti Jakarta sampai lulus.

Dan pada akhirnya mimpi besar saya untuk menjadi seorang sarjana, alhamdulillah di kabulkan oleh Allah ( meski bukan menjadi Ir.Pertanian tapi Sarjana Pendidikan he he  ) ini adalah moment yang sangat membanggakan buat saya pribadi dan keluarga khususnya ibuk..terima kasih ya Allah.

Sejak saat itu saya semakin yakin akan arti sebuah mimpi, dan satu persatu mimpi – mimpi  saya mulai terwujud, diantaranya adalah studi S-2 saya ( dan kembali atas BEA Siswa kali ini saya terima dari  Bank Jatim ). Dan masih banyak mimpi mimpi lain yang tidak saya sebutkan di sini, namun pada prinsipnya Allah telah mengabulkan hampir sebagian besar mimpi mimpi saya yang lain.

Sahabat  semua..pada akhirnya , saya hanya ingin berbagi kepada sahabat semua bahwa jangan pernah takut untuk bermimpi , raih semua mimpimu dengan SPEED , yaitu :

-     Semangat, pastinya bahwa kita harus punya Semangat luar biasa, baik dalam proses menciptakan rmimpi lebih lebih semangat untuk mewujudkan mimpi itu  

-      Proaktif, agar rasa semangat  itu lebih berasa dan mempunyai kekuatan lebih, maka harus dibarengi dengan sikap proaktif, karena bila hanya semangat saja tanpa upaya lebih, bisa jadi mimpi itu hanya berakhir menjadi mimpi,

-       Energi, untuk menjadi proaktif, tentunya dibutuhkan Energi ekstra untuk mewujudkannya , bagiamana mungkin kita mewujudkan mimpi tapi dengan energi yang biasa ?

-       Eksekusi, selain itu pada akhirnya, mimpi mimpi yang kita bangun tidak akan terwujud hanya dengan semangat, proaktif, energi tanpa ada eksekusi.

-       Doa, sebagai penghujung dari semua perjuangan kita meraih mimpi adalah Doa, karena apapun ikhtiar yang kita lakukan, pada akhirnya semua tergantung pada ridho dari Allah Swt, jadi lakukan ikhtiarmu tapi jangan lupa tawakalmu pada Allah.

“ Ok.sukses...selamat “bermimpi” dan raih mimpi - mimpi mu dengan SPEED “.

“Setiap kali kamu memperbaiki niatmu...maka Allah akan memperbaiki keadaanmu”


Komentar

  1. inspirasi yg luar biasa pak...

    BalasHapus
  2. Cerita yang sangat menginspirasi bapak 👍🏻👍🏻👍🏻

    BalasHapus
  3. MANTAB Bapak Sangat Menginspirasi 👌💪

    BalasHapus
  4. All ours dream can come true,if we have the courage to pursue them...ruaar biasa menginspirasi bapak

    BalasHapus
  5. Istimewah.....👍👍🙏
    Sangat menginspirasi....🙏
    Smangatttt....👍👍

    BalasHapus
  6. Akhirnya cerita ini bisa dituangkan dengan kata kata.Kisanak adalah panutan dan idola untuk saya dalam kehidupan.Semoga teman2 yg lain jg bisa terinspirasi dari kisah ini.Salam "Mimpimu adalah Do'a MU"

    BalasHapus
  7. Mantul pak, semoga mimpi2 semua orang tercapai & seberuntung pak sas..
    Tetap semangat bagi para pengejar mimpi, karna tidak ada hal yg tidak mungkin terjadi..

    BalasHapus
  8. Selamat dan sukses pak Agus , lakukan setiap langkah yang terkecil sebagai ibadah yang terbaik menurut best practice, dan sesuai ajaran agama kita, jangan terlalu berharap yang akan didapat (jabatan ataupun rizki), karena meskipun dunia tidak pernah mencatat apapun, bahkan dipecundangi, InsyaAllah ibadah sebesar zarahpun Allah catat dan diperhitungankan sebagai amalan dan pertanggjawaban di kampung akherat yang kekal nanti, Aamiin Ya Robbal Alamin

    BalasHapus
  9. Bermimpi adalah proses berfikir dan sebenarnya merupakan lanjutan dari pikiran kita sepanjang hari. Semua yang kita pikirkan ternyata tidak berhenti meski kita tertidur.

    BalasHapus
  10. Iki lak koncoku voly bien nak IKIP
    Ancene sampean iku wong e disiplin
    Pekerja keras pantes nek saiki sukse
    Salut aku pean gak lali konco
    Tetep seduluran sak lawase

    BalasHapus
  11. Keren...keren...keren.....TOP BGT, menginspirasi banget .....dan ini mungkin salah satu alasan engkau tidak ambil 1 Bintang yg ingin kau gapai, malah engkau jatuh di Ribuan Bintang.....subhanallah 😊😊😊

    BalasHapus
  12. Sukses selalu ya mas.. Janagan lupa the art of listrning. ojok kardi alias karepe dibik

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer