( Lagi ) “Good Communication” Mengantarkan “Tuchel” The blues menjadi RAJA Eropa ( Chelsea Juara UCL 2020 - 2021 )

 

 

 

Yessss...The Blues Chelsea resmi menjadi juara Liga Champions Eropa edisi tahun 2020-2021, sungguh capaian yang membahagiakan, bukan hanya untuk Roman Abramovic sebagai pemilik, Thomas Tuchel sebagai Manajer, tapi kemenangan Chelsea kali ini pastinya membuat hati saya juga ikut berbinar, kok bisa ? tentunya sahabat masih ingat tulisan saya sebelumnya, saat Manchester City mengangkat  tropy EPL musim 2020-2021, saya tidak happy lho..., bukan karena saya benci Pep Guardiola dan Citynya, tapi lebih karena saya adalah seorang the blues chelsea he he ...

Final UCL kali ini menyajikan All England Final, Chelsea versus Manchester City, namun feeling saya merasa bahwa Mendy dkk, kali ini akan akan mampu ( kembali ) mengalahkan Aguero, untuk mengangkat si kuping lebar untuk kali kedua setalah era Drogba di tahun 2011 – 2012, dan itu ternyata tepat...yessssss ! 

Tak peduli berapa gol yang tercipta di laga final kemarin, pertandingan yang sekaligus menjadi permulaan di ijinkannya kehadiran supporter dan fans bola di stadion ESTADO DO DRAGO Portugal tersebut telah menobatkan Chelsea sebagai raja baru eropa, gol semata wayang Kai Havertz di menit ke - 42 sudah cukup untuk membuat The Blues membawa pulang trofi La Orejona, menjungkirbalikan prediksi akan kehebatan Mancity, dan memaksa Pep Guardiola pulang tanpa membawa piala yang konon sudah menjadi impian Manchester city bertahun tahun ini.

Sobat...kita tahu bahwa di setiap keberhasilan akan selalu dan pasti ada cerita di baliknya,  dan kisah itulah yang bisa kita jadikan pelajaran buat kehidupan kita sehari hari dalam situasi dan kondisi apapun lebih lebih bagi kita yang bergelut dalam suatu organisasi dengan tujuan bisnis tertentu.

Lalu cerita apa yang bisa kita ambil dari keberhasilan Chelsea kali ini? Ges..The Blues sebenarnya telah menjalani debut kompetisi ( baik di EPL maupun di UCL ) dengan start yang baik, Frank Lampard yang telah gantung sepatu sebagai pemain aktif Chelsea, ditunjuk sang bos Roman Abramovic untuk menukangi Chelsea, tentunya sejarah panjang, loyalitas tingkat dewa serta kesuksesan sebagai Gelandang tak tergantikan di tim, membuat kehadiran Lampard di anggap sangat tepat. Meski disisi lain diakui bahwa Frank dinilai belum cukup waktu berada di Stamford Bridge bersama Timo Warner dkk.

 

 

Namun seperti yang di prediksikan banyak  fans dan para pundit bola dunia (Inggris tentunya), akhirnya sang putra mahkota, Frank Lampard benar benar harus merelakan tahtanya ditengah musim “perang” yang masih berjalan, tidak cukup banyak info kenapa sang midfielder tangguh ini harus lengser, hasil klasmen liga Inggris bisa jadi menjadi salah satu ukurannya, namun ternyata ada hal lain yang menjadi penyebabnya, yaaa....kurang mampunya Frank dalam hal komunikasi dengan para pemain bintang Chelsea bisa jadi menjadi penyebab utamanya, sangking buruknya kinerja komunikasinya, Lampard bahkan sempat di jadikan meme sebagai berikut : kalau Jurgen Klopp di Liverpool menangani pemain “biasa” dengan hasil “luar biasa”, sementara Lampard justru menangani pemain “luar biasa” dengan hasil yang sangat “biasa”, dan ini  tentunya tidak bisa dibiarkan berlarut larut, apalagi The blues saat itu masih menyisahkan beberapa peluang di beberapa event major, piala FA dan mempertahankan top four EPL, serta Liga Champion pastinya.

Gerak cerdas sang bos Roman Abramovic, dengan mendatangkan si jenius Thomas Tuchel ke Stamford Bridge sepertinya adalah putusan yang sangat brilian, ini terbukti dengan membaiknya posisi Chelsea dari urutan 9 liga menjadi ke 4 di posisi akhir liga, kemudian membawa Kante dkk final piala FA, dan yang paling fenomenal adalah menjadi raja eropa edisi 2021 -2021 ini.

Lantas apa yang dilakukan sang manajer bekas pramu saji sebuah bar di Jerman ini? Ternyata kunci sukses Tuchel adalah kemampuan dia mengangkat dan membangkitkan lagi potensi para pemainnya, semua pemain Chelsea di tangan Thomas Tuchel seakan terlahir kembali dan menjelma dengan kekuatan efektifitas tinggi dalam bermain, responsif terhadap setiap tantangan, determinasi tinggi dan lebih penting lagi yaitu  mempunyai mental untuk selalu ingin memenangkan trophy.

Inilah kuncinya, dan pasti, sekali lagi pasti, itu semua bisa terjadi karena komunikasi yang baik, dengan komunikasi yang baik akan muncul kepercayaan, respect dan aura positif akan menyelimuti seluruh tim, yang pada akhirnya menciptakan rasa satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk mencapai tujuan bersama.

Tanpa kemampuan komunikasi yang baik, bisa jadi Tuchel akan sama seperti coach coach yang lain, yang hanya punya kemampuan teknik tanpa hasil dan gelar yang menjadi impian setiap tim. Tanpa kemampuan komunikasi yang baik, tidak ada hasil yang bisa kita harapkan dari semua tujuan organisasi.     

Ayo bersama kita tingkatkan kemampuan komunikasi kita...bukan hanya sekedar komunikasi, tapi “good communication”

Bravo Chelsea..Viva The Bluess..Numero Uno Tuchel..